Minggu, 28 Oktober 2012

Perilaku Konsumen

BAB I Pengertian Konsumen Konsumen adalah semua individu dan rumah tangga yang membeli atau memperoleh barang atau jasa untuk di konsumsi pribadi (Kotler, 2000). Sedangkan menurut Undang-Undang Perlindungan Konsumen (UUPK), Konsumen adalah setiap orang pemakai barang atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Setiap konsumen berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan pemenuhan yang maksimal. Jumlah dan keanekaragaman barang yang dapat dipenuhi bergantung pada besar pendapatan atau penghasilan. Tingkat kemakmuran dan kesejahteraan seseorang atau masyarakat bergantung pada tingkat konsumsi yang digunakan. Berikut merupakan sifat-sifat konsumen, yaitu: 1. Ingin mengetahui keadaan atau ciri-ciri barang-barang yang akan dibeli. 2. Menginginkan barang yang baik dan berkualitas. 3. Menginginkan barang yang murah harganya. 4. Menginginkan kejujuran dalam bertransaksi jual beli. Perilaku Konsumen Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan.Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian.Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang. Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Perilaku pembelian konsumen sebenarnya di pengaruhi oleh faktor-faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis. Sedangkan faktor yang paling berpengaruh dan paling luas dan paling dalam adalah faktor budaya. Menurut Kolter, Philip, Keller, Kevin Lane factor yang mempengaruhi perilaku konsumen sebagai berikut : a. Faktor Budaya b. Faktor Sosial Sedangkan menurut James F. Engel – Roger D Blackwell-Paul W. Miniart dalam saladin terdapat tiga faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu : a. Pengaruh lingkungan, terdiri dari budaya, kelas sosial, keluarga dan situasi. Sebagai dasar utama perilaku konsumen adalah memahami pengaruh lingkungan yang membentuk atau menghambat individu dalam mengambil keputusan berkonsumsi mereka. b. Perbedaan dan pengaruh individu, terdiri dari motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, sikap, kepribadian, gaya hidup, dan demografi. Perbedaan individu merupkan faktor internal (interpersonal) yang menggerakkan serta mempengaruhi perilaku. Kelima faktor tersebut akan memperluas pengaruh perilaku konsumen dalam proses keputusannya. c. Proses psikologis, terdiri dari pengolahan informasi, pembelajaran, perubahan sikap dan perilaku. Ketiga faktor tersebut menambah minat utama dari penelitian. konsumen sebagai faktor yang turut mempengaruhi perilaku konsumen dalam penambilan keputusan pembelian. Kepuasan Konsumen Kepuasan konsumen adalah hasil yang dirasakan oleh pembeli yangmengalami kinerja sebuah perusahaan yang sesuai dengan harapannya. Konsumen merasa puas jika harapan mereka terpenuhi, dan merasa sangatgembira jika harapan mereka terlampaui. Kepuasan konsumen muncul dari dalam hati konsumen dengan perasaan senang atau kecewa setelah membandingkan persepsi atau kesannya terhadap kinerja atau hasil suatu produk dan harapanharapanya. Jika kinerja berada memenuhi harapan maka pelanggan puas tetapi jika kinerja berada di bawah harapan, maka konsumen tidak puas. Kepuasan tinggi menciptakan kelekatan emosional terhadap merek tertentu, bukan hanya kesukaan atau preferensi rasional, hasilnya adalah kesetiaan konsumen yang tinggi (Kotler, 2005). Pengukuran Kepuasan Konsumen Kepuasan adalah konsep yang jauh lebih luas dari hanya sekedar penilaian kualitas pelayanan, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain (Suhartanto, 2001). Alat untuk mengukur kepuasan konsumen berkisar dari yang primitive sampai yang canggih, dengan menggunakan metode (Kotler, 2000), yaitu: 1. Sistem keluhan dan saran Media yang digunakan dapat berupa kotak saran yang diletakkan di tempat tempat strategis, kartu komentar, saluran telepon khusus bebas pulsa, website, dan lain-lain. 2. Survey Kepuasan Konsumen Wawancara langsung dengan melakukan survei, dimana akan terlihat dan mendengar sendiri bagaimana tanggapan dan umpan balik langsung dari pelanggan dan juga memberikan sinyal positif bahwa perusahaan menaruh perhatian terhadap mereka. 3. Pembelanjaan siluman (Ghost Shopping) Seseorang yang diberi tugas atau manager sendiri turun berperan sebagai pelanggan potensial dan melaporkan berbagai temuan penting baik terhadap karyawan sendiri maupun para pelanggan. 4. Analisis konsumen yang hilang (Lost Customer Analysis) Dengan menghubungi kembali kustomer yang beralih kepada produk pada perusahaan yang lain. BAB II Segmentasi Pasar Segmentasi pasar adalah sebuah metode bagaimana memandang pasar secara kreatif. Kita perlu secara kreatif mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang yang muncul di pasar (Hermawan Kertajaya). Segmentasi pasar sangatlah penting di dalam bisnis dan pemasaran. Walaupun kita tidak boleh mengiris-iris pasar terlalu kecil, segmentasi pasar tetaplah suatu hal yang harus dipelajari dalam membangun usaha. Peranan segmentasi dalam marketing : 1. Memungkinkan kita untuk lebih fokus masuk ke pasar sesuai keunggulan kompetitif perusahaan kita. 2. Mendapatkan input mengenai peta kompetisi dan posisi kita di pasar. 3. Merupakan basis bagi kita untuk mempersiapkan strategi marketing kita selanjutnya. 4. Faktor kunci mengalahkan pesaing dengan memandang pasar dari sudut unik dan cara yang berbeda. Cara-cara dalam memandang suatu pasar : 1. Static attribute segmentation. Cara memandang pasar berdasarkan geografis dan demografi. Geografis berarti kita melihat pasar berdasarkan wilayah (negara, kawasan, propinsi, kota). Demografi berati kita melihat pasar berdasarkan jenis kelamin, usia, pekerjaan, agama,dan pendidikan. 2. Dinamic attribute segmentation. Cara memandang pasar berdasarkan sifat-sifat dinamis yang mencerminkan karakter pelanggan. Segmentasi ini melihat pasar berdasarkan psikografis dan perilaku. Psikografi meliputi lifestyle, kepribadian. Perilaku berupa sikap, penggunaan, dan respon pelanggan terhadap produk. Contoh Segmentasi Pasar Segmen pasar harus selalu berbeda satu sama lain namun orang-orang dalam setiap segmen harus sama dengan cara yang relevan. Sebagai contoh misalnya user gaming computer (komputer-permainan) dan desainer grafis. Pengguna komputer untuk bermain game ingin membeli komputer dengan dengan kemampuan grafis berkualitas tinggi dan waktu proses cepat. Sedangkan desainer grafis, di satu sisi akan mencari sebuah mesin yang dapat menangani file grafis besar dan membiarkan mereka beralih dari satu aplikasi ke aplikasi lain dengan cepat. Pada kenyataannya, kebutuhan mereka dapat dipenuhi oleh produk yang sama. Tetapi karena Anda selalu harus fokus pada manfaat daripada fitur ketika mempromosikan produk. Kedua kelompok harus diperlakukan sebagai segmen pasar yang berbeda. Anda akan menekankan kemampuan gaming computer untuk satu kelompok, dan kemampuan grafis desain untuk kelompok lainnya. Ini adalah dasar untuk segmentasi, karena tiap individu pada masing-masing kelompok akan memiliki kebutuhan yang sama. Menentukan Segmentasi Pasar Segmentasi pasar sebagai landasan untuk menentukan strategi marketing harus memiliki kriteria sebagai berikut: 1. Mudah Diakses Dapatkah Anda mencapai segmen melalui biaya komunikasi yang efektif dan praktis termasuk alur distribusi? 2. Terukur Dapatkah Anda memperkirakan ukuran segmen sehingga Anda dapat mengalokasikan sesuai anggaran pemasaran? 3. Substansial Apakah segmentasinya besar dan cukup tahan lama untuk membenarkan kegiatan pemasaran sendiri? 4. Layak Dapatkah orang-orang dalam segmen membeli produk Anda dan mereka melihat keuntungan yang jelas dan diinginkan dibandingkan dengan produk lainnya atau jasa? Segmen yang mewakili proporsi kecil dari pasar secara keseluruhan dikenal sebagai ceruk pasar (niche market). Niche pemasaran ini umumnya paling efektif ketika harga produk sangat tinggi atau ketika pasar sangat besar. Di niche market dengan pasar yang sangat besar ini, segmen yang mewakili hanya 2% dari total pasar mungkin cukup besar untuk mempertahankan bisnis. Dasar Umum Segmentasi Pasar Ada empat dasar umum untuk segmentasi pasar Anda: 1. Geografis: oleh negara, atau wilayah. 2. Demografi: pada usia, jenis kelamin, pekerjaan, dan sebagainya. 3. Psikografis : dengan gaya hidup, nilai, kepentingan, dan sebagainya. 4. Perilaku: Apa yang Anda menggunakan produk untuk, loyalitas merek, manfaat yang Anda cari dari produk, dan sebagainya. Melihat kembali contoh sampo X, kita dapat melihat bahwa pemasar yang menempatkan tiga iklan sebagian segmentasi berdasarkan demografi gender (ada satu ditujukan untuk pria dan dua pada perempuan), dan sebagian berdasarkan psikografis kepentingan (pribadi kecantikan sebagai lawan kebersihan keluarga dan kesehatan). Produsen juga melakukan dua segmentasi sekaligus karena produsen hampir pasti ingin membuat iklan yang berbeda untuk negara-negara Asia dan Eropa, yang menampilkan orang-orang Asia dan Eropa asli, tapi juga ingin iklan terpisah untuk sub-segmen laki-laki dan perempuan dari target pasar dalam setiap segmen geografis.

Kamis, 31 Mei 2012

Makalah KWN k4


MAKALAH KWN K4 -

Senin, 23 April 2012

Ketahanan Nasional


Ketahanan Nasional -

Wawasan Nusantara


cover -

Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan


COVER DEPAN MAKALAH KWN 1 -

Senin, 09 Januari 2012

Rangkuman Ekonomi Koperasi

BAB I ( Pendahulan )
Koperasi adalah asosiasi orang-orang yang bergabung dan melakukan usaha bersama atas dasar prinsip prinsip koperasi sehingga mendapatkan manfaat yang lebih besar dengan biaya rendah melalui perusahaan yang dimiliki dan diawasi secara demokratis oleh anggotanya.
BAB II ( Pengertian dan Prinsip Koperasi )
Pengertian Koperasi : Definisi ILO, Chaniago, Dooren, Hatta, Munker.
Prinsip Koperasi : Prinsip Munkner, Rochdale, Raiffeisen, Schulze, Ica, Koperasi Indonesia (UU No.25/1992)
BAB III ( Organisasi dan Manajemen )
Bentuk Organisasi : Menurut Hanel, Ropke, di Indonesia.
Hirarki tanggung jawab : Pengurus, Pengelola, Pengawas .
Pola Manajemen : Rapat anggota, pemgurus, pengawas, Manajer, Partisipasi Anggota, Pendekatan sistem pada koperasi.
BAB IV ( Tujuan dan Fungsi Koperasi )
Jenis badan usaha di Indonesia :Koperasi, BUMN, Perjan, Perum, Persero,BUMS.
Tujuan Koperasi memaksimumkan keuntungan, segala kegiatan dilakukan untuk mrncapai pemaksimuman keuntungan.
BAB V ( Sisa Hasil Usaha )
SHU Koperasi adalah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurang dengan biaya,penyusutan,dan kewajiban lain termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan.
Prinsip pembagian SHU dilakukan secara transparan dan dibayar secara tunai.
BAB VI ( Pola Manajemen Koperasi )
Implementasi Fungsi Manajemen Koperasi : Perangkat organisasi koperasi ada 3 bagian yaitu Rapat Anggota, Pengurus, Pengawas.
BAB VII ( Jenis dan Bentuk Koperasi )
Jenis koperasi menurut PP 60 tahun 1959 : Koperasi desa,Pertanian,Peternakan,Perikanan,Industri,Simpan pinjam,Konsumsi. Jenis koperasi menurut Teori Klasik : Pemakaian,Penghasil atau koperasi produksi, Simpan Pinjam.
BAB VIII ( Permodalan Koperasi )
Modal merupakan sejumlah dana yang akan digunakan untuk melaksanakan usaha koperasi,misalnya modal jangka pendek, jangka panjang.
Sumber Modal menurut UU No.12/1967 : Simpanan Pokok, Simpanan Wajib, Simpanan Sukarela.
Sumber Modal menurut UU No.25/1992 : Modal sendiri dan Modal Pinjaman.
BAB IX ( Evaluasi Keberhasilan Koperasi Dilihat Dari Sisi Anggota )
a. Efek-efek ekonomis koperasi
b. Efek harga dan Efek Biaya
c. Analisis Hubungan efek ekonomis dengan keberhasilan koperasi
d. Penyajian dan analisis neraca pelayanan
BAB X ( Evaluasi Keberhasilan Koperasi Dari Sisi Perusahaan )
Laporan keuangan koperasi merupakan bagian dari sistem pelaporan keuangan koperasi, juga merupakan bagian dari laporan pertanggungjawaban pengurus tentang tata kehidupan koperasi. Laporan keuangan meliputi : Neraca, Perhitungan Hasil Usaha, Laporan Arus Kas, Catatan atas laporan keuangan, Laporan perubahan kekayaan bersih sebagai laporan keuangan tambahan.
BAB XI ( Peranan Koperasi )
Ciri pasar persaingan sempurna : Adanya penjual dan pembeli yang sangat banyak, Produk yang dijual sejenis.
Ciri koperasi dalam Pasar Monopolistik :Banyak penjual atau pengusaha dari suatu produk beragam, Produk yang dihasilkan tidak homogen.
BAB XII ( Pembangunan Koperasi )
Pertumbuhan koperasi di Indonesia dimulai sejak tahun 1896, pertumbuhan koperasi pertama menekankan pada simpan-pinjam.
Koperasi didirikan pada tahun 1895 di Leuwiliang yang didirikan oleh Raden Ngabei Aria Wiriaatmadja .